Jejak Kehidupan

Thursday, July 4, 2019


BUNUH DIRI MENURUT TEORI EMILE DURKHEM

           

                Kasus bunuh diri ini sering terjadi di beberapa kota, Seseorang yang mempunyai masalah akan mencari jalan keluar yang lebih cepat tanpa berfikir dampak-dampak kedepannya, bahkan sampai ada yang melakukan bunuh diri karena iya tidak bisa menyelesaikan masalahnya tersendiri sehingga iya berfikir mati adalah jalan terbaik baginya dalam menyelasikan masalah. Akan tetapi di dalam ilmu apapun bunuh diri itu tidak akan menyelesaikan apapun melainkan menambah beban yang ada di sekitarnya seperti keluarga, teman, dan masyarakatpun akan terkena imbasnya apa bila ada yang bunuh diri.


Image result for foto orang sedang sendiri

        

         Menurut Durkheim tentang teori bunuh dirinya itu bukanlah semata-mata bahwa
seseorang/individu yang memutuskan bunuh diri itu karena alasan pribadi saja seperti di putusin
pacar, utang di mana-mana, atau karena seseorang bunuh diri ini mereka ingin. Faktor sosial pun
memberikan peran yang melandasi tindakan bunuh diri tersebut. Dalam kasus ini membuat
angka bunuh diri meningkat dari tahun ke tahun tidak hanya di Indonesia di belahan dunia pun
sering terjadi.

           Bunuh diri menurut Durkheim merupakan suatu tindakan aktif seseorang untuk
mengakhiri hidupnya dengan berbagai cara baik secara langsung maupun tidak langsung dari
tindakan yang positif atau negatif dari korban sendiri.
           
           Kasus yang akan saya ambil iyalah seseorang murid perempuan yang pada waktu itu
duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP). Pada saat kelas sedang berlangsung
memulai pelajaran dia melompat dari lantai 4 di gedung sekolahannya sendiri. Selama dia
bersekolah di situ, dia pernah mendapatkan konseling dari teman-teman di sekolahnya dan dia
juga tergolong anak yang pendiam dan kurang bergaul, bahkan dia juga mendapat keterangan
dari guru sekolahnya bahwa dia dikenal kalem dan tidak pernah memiliki kasus sehingga
menyebabkan dia di tegur karena dia tidak pernah nakal sama sekali di sekolahnya. Dan sebelum kasus bunuh diri ini dia lakukan, dia memberitahukan kepada keluarganya,kakak-kakaknya dan sahabat-sahabatnya bahwa dia ingin bunuh diri di karenakan sakit hati telah di putuskan oleh pacarnya, akan tetapi semuanya menghiraukan dia dan menganggap itu semua hanya lah candaan semata karena mereka berfikir tidak logis bahwa seseorang melakukan tindakan bunuh diri karena hal seperti itu.

          Awal kejadian tersebut saat itu murid perempuan kelas 3 SMP itu masih hidup, dia
sedang mengalami depresi karena dia telah putus cinta dengan pacarnya, karena dia tidak bisa
menahan rasa depresinya saat pelajaran berlangsung dia meminta ijin keluar kelas kepada guru
yang sedang mengajar itu, guru itu pun menanyakan ada keperluan apa sehingga dia ijin keluar
kelas saat pelajaran berlangsung karena semua orang tahu bahwa murid ini sangat kalem dan
tidak terlalu sering meminta ijin keluar , akan tetapi si murid ini berkata bahwa iya ingin buang
air besar dan sudah tidak tahan. Akhirnya guru tersebut pun mengijinkannya dan pada saat sudah
keluar kelas dia pun meloncat dari atas gedung sekolahan itu, sampai ada yang berteriak member
tahu kepada semuanya bahwa ada murid yang loncat dari atas gedung.

        Setelah murid itu bunuh diri, akhirnya polisipun datang ke sekolahan tersebut dan
meminta keterangan dengan beberapa pihak, di antaranya mantan kekasihnya, keluarga korban,
dan sahabatnya atas kejadian bunuh diri yang menimpa gadis tersebut yang di kenal bahwa gadis
itu seseorang yang memiliki karakter pendiam dan kurang bergaul.

      Ketika mantan sang kekasih tersebut di introgasi oleh pihak polisi kenapa kasus bunuh
diri ini bisa terjadi,dia Cuma bilang tidak tahu detailnya tapi yang jelas sebelum dia bunuh diri
dulu dia itu pacar saya dan sering bersenang-senang, tapi seiring berjalannya waktu yang
namanya pacaran itu hanya sesaat pasti ada rasa jenuh entah itu dari pihak perempuan maupun
laki-lakinya tapi dalam hal ini si mantan kekasihnya ini merasa jenuh dan memuntuskan
hubungannya dengan si korban dan memilih mencari perempuan yang lain.

     Dan pada saat polisi menanyakan kepada keluarga dan sabahatnya, mereka berkata
sambil menangis bahwa si korban pernah mengatakan bahwa iya ingin melakukan bunuh diri
karena depresi di putuskan oleh pacarnya, akan tetapi kita malah tidak menganggapinya dan
menganggap itu semua hanya lah candaan belaka dan alangkah terkejutnya sehari sesudah dia
mengatakan itu terjadilah kausus bunuh diri tersebut dan mereka merasa bersalah dengan apa
yang mereka perbuat.

       Dalam kasus seperti ini Durkheim menyimpulkan bahwa faktor-faktor kritis dalam
perbedaan-perbedaan pada angka-angka bunuh diri di temukan perbedaan-perbedaan di fakta-
fakta sosialnya, jika suatu kelompok mempunya sentimen yang berbeda maka akan
menghasilkan arus sosial yang berbeda yang akan mengakibatkan keutusan untuk melakukan
bunuh diri.

       Jadi jika ada dari kedua individu yang berbeda pendapat lalu akhirnya berpisah yang
membuat rasa sentimental meningkat yaitu perasakan depresi makan itu akan menimbulkan
gejala dan rasa ingin bunuh diri yang sangat kuat tanpa diketahui oleh orang-orang di sekitarnya
dan karena itu lah ketika korban mengatakan ingin melakukan bunuh diri maka itu semua hanya
akan di anggap sebagai lelucon saja.

      Bisa kita anaisis bahwa kasus tersebut di karenakan ketika ada seseorang yang memiliki
karakteristik pendiam dan kurang dalam hal pergaulan maka pada saat dia merasakan depresei
orang-orang di sekelilingnya tidak aka nada yang mengetahui bahwa ada seseuatu terjadi kepada
dirinya dan setiap perkataan yang iya sampaikan meskipun itu benar pasti akan di anggap biasa
saja malah jadi bahan lelucon bagi semua orang.

     Menurut teorinya Durkheim dia memandang bahwa bunuh diri ini sebagai fakta sosial,
bukan fakta individu. Fakta yang di gunakan dalam bunuh diri ini iyalah bahwa angka bunuh diri
berbeda-beda menurut tingkat integritas sosial. Oleh karena itu, dalam teorinya Durkheim beliau
memiliki 4 tipe-tipe bunuh diri dari tingkat yang tinggi hingga rendah di antaranya :
  • Bunuh diri egoistik

           Merupakan hasil dari suatu tekanan yang berlebih-lebihan pada individualisme atau
kurangnya ikatan sosial yang cukup dengan kelompok sosial. Kurangnya integritas itu
menyebabkan perasaan individu bukan bagian dari kelompok.

  • Bunuh diri anomik

          Bunuh diri ini dikarenakan tidak adanya pengaturan bagi tujuan dan aspirasi individu.
Dalam kondisi yang normal dan stabil keinginan individu di jamin oleh norma-norma
yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang umum.

  • Bunuh diri altruistik

         Bunuh diri yang satu ini dihasilkan dari suatu integritas sosial yang sangat kuat. Tingkat
integritas yang tinggi itu menekan individualitas pada dimana individu kedudukannya
sendiri.

  •  Bunuh diri fatalistik

         Bunuh diri yang di lakukan seseorang karena adanya kondisi yang sangat tertekan,
dengan adanya aturan, norma, keyakinan, dan nilai-nilai dalam menjalani interaksi sosial
sehingga orang tersebut kehilangan kebebasan hubungan sosial.

              Berdasarkan kasus bunuh diri tersebut itu termasuk tipe bunuh diri egoistik, karena dalam
hal ini si perempuan tersebut kurang bergaul, kurangnya interaksi sesame dan kurangnya
solidaritas yang cukup dengan kelompok sosial di sekitarnya. Karena karakteristik korban yang
seperti itu maka orang-orang yang di sekitarnya tidak tahu akan perilaku dan tindakannya
tersebut , orang-orang di sekitarnya hanya tahu bahwa si korban ini orangnya pendiam dan tidak mudah bergaul hanya sampai di situ saja orang-orang di sekitarnya tau dia seperti apa karena si
korban tidak ada keterbukaan solidaritas kepada sesamanya.

           Bunuh diri egoistik ini di sebebabkan karena kurangnya sosialisasi dari sekitar dan tidak
hanya si korban saja yang harus di salahkan akan tetapi orang-orang atau kelompok sosialnya
juga patut di salahkan karena tidak peduli kepada individu yang membutuhkan bantuan nya.
Jadi kesimpulan dari kasus bunuh diri ini ialah bahwa generasi muda saat ini lebih
banyak yang mengambil jalan bunuh diri dari pada menyelesaikan masalah dengan baik di
karenakan interaksi sosial dan kurangnya bersosialisasi, itu lah pentingnya bersosialisasi agar
ketika kita mengalami masalah kita dapat menyelesaikannya dengan cara baik-baik sehingga
tidak ada lagi yang melakukan bunuh diri.

No comments:

Post a Comment